Sebagai tindak lanjut bimbingan teknis bidang air minum Bimtek), yang diikuti oleh SDM penyelenggara SPAM, dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) pasca Bimtek, dengan sasaran kegiatan yaitu alumni Bimtek pada periode 2023,

Monev pasca Bimtek kali ini dilaksanakan oleh dua tim, dengan lokus kesatu PDAM Kota Ambon dan PDAM Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, serta lokus kedua yaitu Perumdam Tirta Dumai Bersemai, Perumdam Tirta Kampar, PDAM Tirta Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai peningkatan kinerja para alumni peserta Bimbingan Teknis melalui penilaian langsung dari atasan masing-masing, yang dilakukan secara real time melalui pengisian kuisioner selama proses Monev berlangsung. 

Kegiatan Monev di PDAM Tirta Yapono Kota Ambon diterima Direktur PDAM, Pieter Saimima dan dihadiri oleh 7 orang alumni Bimtek beserta atasannya, yang telah mengisi kuisioner untuk menilai kinerja alumni setelah mengikuti pelatihan. Meskipun ada beberapa peserta yang tidak dapat hadir karena tugas di IPA cabang, acara berlangsung dengan baik. 

Pelatihan yang diberikan oleh Balai Teknologi Air Minum telah berdampak signifikan terhadap peningkatan kompetensi SDM di PDAM Tirta Yapono. Dengan meningkatnya kompetensi SDM maka PDAM kini mampu merakit dan menggunakan e-panel secara mandiri serta berhasil menurunkan tingkat kehilangan air dari 65% menjadi 45% hingga tahun 2024. Meski demikian, beberapa alumni Bimtek memberikan masukan terkait penambahan jam praktikum agar diharapkan dapat lebih memahami kondisi lapangan serta penambahan jumlah peserta pelatihan. 

Setelah sesi pengisian kuisioner, dilakukan kunjungan ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Passo yang memiliki kapasitas 20 liter per detik. IPA ini telah mendapatkan pasokan listrik sejak setahun terakhir, dan pengujian sampel air dilakukan setiap tiga bulan oleh Dinas Kesehatan. IPA Passo memiliki dua reservoir berkapasitas masing-masing 350 liter/detik yang melayani dua jaringan distribusi air, yaitu ke daerah Passo dan perumahan Passo BTN Indah serta daerah Passo Tengah dan Batugong. Pengecekan kualitas air dilakukan setiap enam bulan atau setelah hujan deras. 

Kegiatan Monev di PDAM Kabupaten Kepulauan Tanimbar diterima oleh Kepala Bagian Umum dan Keuangan L.V. Lambiombir, dan dihadiri oleh 10 alumni Bimtek online tahun 2023 bersama dengan atasan mereka, yang juga mengisi kuisioner sebagai bagian dari penilaian. 

PDAM Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki tiga cabang dan unit kantor serta tiga reservoir berkapasitas 200, 400, dan 500 liter. Dalam Monev ini juga dilakukan pengecekan ke SPAM Weymomolin yang beroperasi dengan dua pompa berukuran 25 x 25 cm dan 35 x 35 cm menggunakan genset. SPAM ini memiliki kapasitas 85 liter per detik dan 19 liter per detik, namun ditemukan adanya pipa bocor serta perlunya peremajaan pagar di sekitar fasilitas. Selain itu, SPAM Weymomolin menghadapi keterbatasan alat pengukuran tekanan air dan belum melakukan pengukuran kualitas air secara rutin akibat minimnya perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 

Bagi PDAM Tirta Yapono Kota Ambon, terdapat beberapa rekomendasi, yaitueningkatan kapasitas SDM merupakan salah satu langkah yang perlu diperhatikan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan. Penurunan tingkat Kehilangan Air (NRW) di jaringan juga menjadi salah satu prioritas yang harus dicapai. 

Selain itu, perlu dilakukan monitoring kualitas air pada setiap reservoir sesuai dengan Permenkes No. 2 Tahun 2023. Peremajaan dan pemeliharaan kebersihan IPA Passo, termasuk akses jalan menuju lokasi, juga memerlukan perhatian lebih. Terakhir, peningkatan kualitas air di setiap reservoir harus menjadi fokus utama agar pelayanan kepada masyarakat lebih optimal. 

Sementara itu, untuk PDAM Kabupaten Kepulauan Tanimbar, saran yang diberikan meliputi peningkatan kapasitas SDM untuk mendorong kinerja yang lebih baik. Seperti halnya di Ambon, penurunan tingkat NRW di jaringan juga penting dilakukan. 

PDAM Tanimbar perlu meningkatkan kualitas air dengan menambah dosis kaporit di reservoir untuk memastikan air yang didistribusikan aman dan berkualitas. Monitoring kualitas air di setiap reservoir juga harus dilakukan secara teratur. Selain itu, disarankan agar PDAM Tanimbar dilibatkan dalam rapat terkait penentuan titik bendung bersama BWS atau Dirjen SDA, guna memastikan perencanaan yang lebih baik terkait distribusi air di daerah tersebut.