Dalam 5 tahun tahun terakhir, USAID IUWASH-Plus SECO memiliki fokus untuk meningkatkan kapasitas BUMD penyelenggara SPAM di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan komitmennya mendukung Balai Teknologi Air Minum (BTAM) menyelenggarakan program capacity building. Diantara yang telah dilakukan yaitu pengembangan pelatihan bidang air minum secara elektronik (e-learning BTAM), program peningkatan kompetensi dan pelatihan asesor kompetensi bidang air minum, dan juga program pengembangan materi pelatihan (kurikulum dan silabus bidang air minum dan Materi Uji Kompetensi (MUK)).
Kolaborasi dan sinergi yang baik antara BTAM dengan USAID - SECO menghasilkan beberapa modul pelatihan bidang air minum, rancangan skema sertifikasi, pedoman training center, serta dokumen peningkatan kapasitas BTAM sebagai lembaga pelatihan bidang air minum. Disamping itu, USAID - SECO telah menyusun road map atau peta jalan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) BUMD air minum Indonesia, dan peta okupasi bidang penyediaan air minum.
Mengingat akan berakhirnya program kemitraan USAID – SECO maka dilakukan kegiatan Serah Terima Dokumen Peningkatan Kapasitas BTAM sebagai keberlanjutan terhadap upaya peningkatan pengelolaan SDM di bidang Air Minum.
Pada kesempatan ini, Kepala BTAM Fitrijani Anggraini mengungkapkan rasa terima kasih kepada USAID - SECO atas dukungan dan kerjasamanya yang telah membantu menyiapkan dokumen yang digunakan untuk peningkatan kapasitas BTAM.
"Kami berharap dukungan kemitraan USAID - SECO terhadap peningkatan kapasitas SDM air minum dapat terus berlanjut, untuk mewujudkan BTAM menjadi lembaga profesional dalam menyelenggarakan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi, sehingga dapat meningkatkan kinerja PDAM di Indonesia", ujar Fitrijani dalam memberikan sambutan acara.
Turut hadir secara daring pada acara tersebut, Andrea Zbinden, Deputy Head SECO Indonesia. Dalam sambutannya yang diwakili oleh National Program Officee SECO Indonesia, Benu Sadzali menyampaikan bahwa Peta Jalan Peningkatan Kapasitas SDM BUMD Air Minum Indonesia akan diadopsi Pemerintah sebagai acuan strategi peningkatan air minum di daerah. "Rekomendasi didalam dokumen peta jalan tersebut adalah peningkatan kapasitas BTAM yang memiliki spesialisasi bidang air minum", ungkap Benu.
Dalam setahun kedepan masih banyak yang perlu dilaksanakan BTAM, yaitu pembentukan LSP BTAM, penyusunan kurikulum dan silabus, dan materi bimbingan teknis.