Bekasi, 22 Mei 2025 – Balai Teknologi Air Minum (BTAM) bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Riau telah melaksanakan kegiatan pengambilan sampel air gambut pada 19 hingga 21 Mei 2025 di lima lokasi yang tersebar di Provinsi Riau. Kegiatan ini merupakan bagian dari lanjutan program perekayasaan tahun 2024 yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik air gambut sebagai bahan baku Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Lima titik pengambilan sampel dilakukan di Sungai Rokan (Desa Melayu Besar, Rokan Hilir), Sungai Masjid (Kelurahan Mekar Sari, Kota Dumai), Sungai Dumai (Laksamana, Kota Dumai), Sungai Dayang (Desa Tanjung Belit, Kabupaten Bengkalis), dan Sungai Mempura (Kelurahan Mempura, Kabupaten Siak). Setiap titik pengambilan sampel dipilih berdasarkan potensi penggunaan air gambut sebagai sumber air baku SPAM.
Pengambilan sampel dilakukan dengan prosedur ketat, mulai dari pemilihan titik di tengah sungai dan titik tengah kedalaman, pembilasan wadah dengan air sampel sebanyak tiga kali, pelabelan, hingga pengisian sampel sebanyak 60 liter untuk keperluan uji coba di laboratorium BTAM, serta dua botol masing-masing 250 mL untuk pengujian lanjutan di Institut Teknologi Nasional Bandung dan Universitas Islam Indonesia. Sampel dikirim langsung ke Bekasi setelah proses pengambilan selesai.
Selain pengambilan sampel, tim juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk BPPW Riau dan PDAM Kota Dumai, guna memperoleh informasi pendukung terkait pemanfaatan SPAM di masing-masing wilayah. Observasi kondisi sekitar lokasi sampling juga dilakukan, mencakup kondisi cuaca, vegetasi, aktivitas masyarakat, serta keberadaan infrastruktur pengolahan air seperti SPAM Durolis dan IPA Dompas.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi dasar penting dalam pengembangan teknologi pengolahan air gambut yang efisien dan sesuai dengan karakteristik lokal, guna mendukung peningkatan kualitas layanan air minum di wilayah-wilayah yang berada di lahan gambut.